
02 Aug Mitos-mitos Penyakit Rematik yang Perlu Diketahui
Mulai dari mandi malam hingga penggunaan obat herbal, banyak mitos terkait penyakit rematik yang beredar di masyarakat dan dipercayai hingga kini. Miskonsepsi ini bisa berakibat pada penanganan yang salah sehingga dapat memperparah kondisi atau bahkan memicu penyakit lain.
Apa itu penyakit rematik?
Penyakit rematik atau yang dikenal secara medis sebagai Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian. Autoimun adalah kondisi di mana sistem imun keliru sehingga menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Hingga kini belum diketahui penyebab mengapa autoimun terjadi. Karena ini merupakan penyakit autoimun, area nyeri sendi bisa terjadi di mana saja.
Berikut 7 mitos penyakit rematik yang beredar dan dipercaya oleh masyarakat.
Mandi malam dapat memicu penyakit rematik
Ini adalah mitos yang paling banyak dipercaya oleh masyarakat. Faktanya, mandi malam memang dapat memicu dan memperparah gejala RA, tapi hanya bagi mereka yang terkonfirmasi menderita RA. Ini terjadi karena suhu dingin dapat memicu nyeri dan kaku pada pasien RA.
Rematik hanya bisa dialami oleh orang tua
Rematik justru akan semakin jarang terjadi pada mereka yang lebih tua. Faktanya, rematik bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak. Umumnya penyakit ini menyerang usia 25 hingga 45 tahun. Oleh karena ini penyakit autoimun, gejalanya bisa muncul lebih lama meskipun sebenarnya Anda sudah menderita RA.
Rematik disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat
Rematik adalah penyakit autoimun, di mana alih-alih melindungi tubuh, sistem imun justru menyerang sel-sel sehat, sementara asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat. Penyakit asam urat dan penyakit rematik adalah penyakit yang berbeda meski sama-sama bisa menyebabkan nyeri sendi. Namun dua penyakit ini bisa saja terjadi secara bersamaan. Kadar asam urat mungkin dapat memengaruhi faktor resiko rematik pada lansia.
Pijat refleksi dapat menyembuhkan rematik
Rematik adalah penyakit yang menyerang persendian sehingga membuat penderitanya merasakan nyeri sendi di beberapa bagian tubuh seperti lutut dan tangan. Pijat refleksi mungkin dapat mengurangi gejala rematik untuk sementara, tapi tidak bisa menyembuhkannya.
Rematik tidak berbahaya
Pasien rematik memiliki angka kematian 1,5 lebih tinggi dari orang biasa. RA merupakan penyakit kronis yang dapat memicu banyak komplikasi serius seperti masalah paru-paru dan jantung. Biasanya pasien RA bisa meninggal karena komplikasi.
Rematik disebabkan oleh makanan jeroan
Sejauh ini, RA disebabkan oleh sistem imun abnormal bukan makanan. Namun, jeroan memiliki efek peradangan sehingga mengonsumsinya akan memperparah nyeri sendi pada pasien rematik.
Obat dan metode tradisional dapat menghilangkan penyakit rematik
Banyak sekali obat dan metode tradisional yang dipercaya masyarakat dapat menyembuhkan RA, seperti jamu, sandal rematik, bahkan gelang dan kalung magnet. RA tidak bisa disembuhkan. Anda akan membawa penyakit ini kemana pun Anda pergi. Hingga kini tidak ada bukti efikasi obat dan metode tradisional tersebut.
Herba untuk mengurangi gejala rematik
Terdapat herba yang bisa membantu mengurangi gejala rematik, yaitu Harpagophytum procumben atau sering dikenal sebagai devil’s claw. Tumbuhan ini memiliki efek anti-peradangan dan analgesik sehingga dapat membantu meredakan pegal dan nyeri. Manfaat devil’s claw bisa Anda dapatkan di A. Vogel Devil’s Claw. Komposisi devil’s claw sebagai herba segar dalam A. Vogel diproses secara tanpa pengeringan sehingga kandungannya terjaga untuk membantu meredakan nyeri sendi.
Ditinjau oleh: dr. Addina Witsqantidewi, BMedSci