gangguan prostat

Gangguan prostat

Pria dapat terkena beberapa gangguan prostat juga.

Gangguan kesehatan yang dapat mengganggu kelenjar prostat biasanya dialami ketika pria mulai menua. Dr. Jen tan akan menjelaskan tentang tiga gangguan kesehatan prostat: pembesaran prostat, kanker prostat, dan prostatitis.

Dr. Jen Tan
Medical Director, A.Vogel

Perkenalan dengan gangguan prostat

Gangguan kesehatan yang paling sering mengganggu prostat adalah pembesaran prostat. Gejala-gejala pembesaran prostat akan lebih sering terasa ketika usia bertambah dan ketika usia 70, mayoritas pria akan merasakan tanda pembesaran prostat.

Meskipun tidak sebanyak pembesaran prostat, belakangan ini kanker prostat banyak mendapat perhatian. Kanker prostat juga merupakan penyakit yang mayoritas penderitanya adalah pria berusia lanjut.

Terakhir, adalah gangguan yang disebut prostatitis. Tidak seperti dua gangguan prostat sebelumnya, prostatitis dapat pula diderita oleh pria berusia muda.

Pembesaran prostat

Pembesaran prostat juga dikenal dengan nama BPH (Benign Prostatic Hyperplasia atau Hipertrofi). Ini adalah gangguan prostat yang paling sering terjadi, dan diprediksikan bahwa 50 persen pria diatas 50 tahun akan menderitanya. Gejala-gejala pembesaran prostat termasuk:

  • Sering merasakan dorongan untuk buang air kecil.
  • Bangun malam hari untuk buang air kecil.
  • Aliran urine tidak lancar.
  • Kesulitan untuk menghentikan atau memulai buang air kecil.
  • Dorongan untuk buang air kecil terasa lebih hebat.

Pembesaran prostat biasanya bukan merupakan gangguan kesehatan yang serius. Namun gejala yang dirasakan bisa menurunkan kualitas hidup pria, sebab dapat mengganggu jam tidurnya (termasuk jam tidur pasangannya), rasa tidak nyaman karena selalu merasakan dorongan ingin buang air kecil, khususnya ketika bepergian.

Saat ini ada banyak cara untuk menangani pembesaran prostat, termasuk mengkonsumsi obat resep dokter dan juga pembedahan. Pembesaran prostat juga dapat diobati dengan herbal Saw Palmetto yang mulai populer, khususnya pada pria yang mencari pengobatan alternatif.

Kanker prostat

Gangguan prostat yang satu ini seringkali diberitakan. Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling sering diderita oleh pria. Satu dari empat kasus baru kanker di Inggris adalah kanker prostat. Kanker prostat seringkali muncul tanpa gejala. Namun gejala umum kanker prostat mirip dengan gejala pembesaran prostat.

Karena gejalanya mirip, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan gejala pembesaran pada prostat. Dokter biasanya akan melakukan tes untuk mendiagnosis kanker prostat seperti:

  • Pemeriksaan prostat melalui bagian punggung, sehingga dokter dapat mencari benjolan pada prostat yang mencurigakan.
  • Tes darah untuk mengukur kadar antigen spesifik prostat (PSA) dalam darah dapat dilakukan untuk mengidentifikasi adanya kanker prostat.

Jika kedua pemeriksaan ini belum mencukupi, dokter dapat meminta Anda untuk berkonsultasi ke ahli urologi, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jika terdeteksi pada fase awal, kanker prostat dapat diobati dengan menjalani terapi kanker modern. Oleh karena itu tes dan skrining kanker itu penting, karena merupakan bagian tak terpisahkan dari terapi kanker modern.

Gangguan prostat prostatitis

Tidak seperti pembesaran prostat dan kanker prostat, prostatitis adalah kondisi yang dapat diderita oleh pria dengan usia berapapun. Meskipun umumnya penderita prostatitis berusia antara 20 hingga 40 tahun, gangguan ini dapat diidap pula oleh pria berusia diatas 40 tahun juga.

Prostatitis dapat menyebabkan penderita merasakan beberapa kondisi seperti:

  • Rasa nyeri pada bagian panggul dan testis
  • Nyeri ketika buang air kecil atau saat ejakulasi.
  • Pada perineum (area sekitar skrotum dan anus) dapat terasa nyeri dan akan semakin sakit ketika duduk pada kursi yang keras, atau sadel sepeda

Penyebab munculnya prostatitis masih belum diketahui secara jelas sampai saat ini. Prostatitis merupakan kondisi dimana prostat terjadi peradangan atau inflamasi, dan biasanya disebabkan oleh munculnya infeksi – salah satu cara yang dulu dilakukan untuk mengatasinya adalah memberikan antibiotik.

Akan tetapi, banyak kasus dimana prostatitis tidak menunjukkan adanya infeksi dan saat ini banyak dokter yang menganggap faktor lain dapat memicu inflamasi (termasuk respon autoimun).



Tahukah Anda?

Cuaca yang tak menentu, aktivitas sehari-hari yang padat serta pola hidup yang tidak seimbang membuat batuk dan flu makin mudah menyerang.

Klik di sini!