Sering mengompol meski sudah dewasa? Hal itu disebut inkontinensia urin dan dialami oleh 35% orang di dunia. Inkontinensia urin atau urine incontinence (UI) lebih sering terjadi kepada wanita dibanding pria. Menurut The Asia Pacific Continence Board (APCB), persentase UI di masyarakat sebanyak 20,9 hingga 35%, di mana 15,1% terjadi pada wanita dan 5,8% dialami oleh pria.   

Apa itu sebenarnya inkontinensia urin? Mengapa wanita lebih rentan dibanding pria? Bagaimana pengobatannya? Simak artikel berikut untuk informasi lebih lanjut.

Apakah inkontinensia urin merupakan penyakit?

Jutaan orang mengalami inkontinensia urin (UI) kronis atau sementara, namun umumnya dialami oleh perempuan berusia di atas 50 tahun. Inkontinensia urin adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kontrol kandung kemih sehingga sulit menahan buang air kecil (mengompol) yang bisa disebabkan oleh faktor hormonal, penyakit, penggunaan obat hingga melakukan aktivitas pemicu seperti batuk, bersin, dan olahraga. 

Perlu diketahui, UI bukanlah sebuah penyakit melainkan sebuah gejala atau tanda bahwa ada yang salah terhadap kandung kemih atau sfingter. UI terjadi saat saraf atau otot sfingter tidak cukup kuat untuk menahan urin. 

Alasan mengapa wanita lebih rentan terkena inkontinensia urin dibanding pria adalah karena adanya perbedaan anatomi saluran kemih. Faktor lain yang dapat memengaruhi ialah perubahan hormonal saat menopause, obesitas, dan penyakit lainnya (sklerosis, parkinson, stroke, tumor otak dan cedera tulang belakang)

4 tipe inkontinensia urin 

Inkontinensia stress

Umumnya disebabkan oleh pergerakan tubuh seperti bersin, batuk dan tertawa. Hal ini karena aktivitas tersebut dapat membawa tekanan pada kandung kemih dan menstimulasi keluarnya urin. Selain itu, perubahan fisik yang diakibatkan oleh menopause, persalinan (melahirkan lebih dari satu kali), dan kehamilan juga dapat memicu inkontinensia stres. 

Universitas Padjadjaran pada 2017 melakukan riset inkontinensia urin kepada 191 wanita dari usia 20-59 tahun. Hasilnya, 52% dari total responden yang mengalami inkontinensia urin berusia 50-59 tahun. Semakin muda seorang wanita, maka resiko inkontinensia urin akan semakin rendah. 

Inkontinensia stres juga dapat terjadi pada saat masa menstruasi. Hal ini terjadi karena rendahnya level estrogen yang menyebabkan perubahan tekanan di uretra sehingga tidak bisa menahan urin.

Inkontinensia mendesak

Saat dimana Anda ingin sekali buang air kecil namun di sela-sela Anda pergi ke toilet, urin keluar begitu saja. Penyebab umum inkontinensia mendesak ialah kontraksi kandung kemih yang tidak tepat. Selain itu, infeksi dan saraf (neurologis) yang tidak normal bisa menjadi penyebab lainnya. 

Penyakit diabetes dan hipertiroidisme (tingginya hormon tiroid dalam tubuh) dapat memperparah inkontinensia mendesak. 

Inkontinensia fungsional

Keluarnya urin yang disebabkan oleh keterbatasan fisik karena penyakit seperti artritis atau disabilitas.

Inkontinensia luapan

Terjadi ketika seseorang tidak bisa mengosongkan kandung kemih secara sempurna, sehingga mudah mengompol. Hal ini sering terjadi pada pria karena umumnya disebabkan oleh pembesaran prostat. Tipe ini juga bisa disebabkan oleh gangguan saraf yang disebabkan oleh diabetes, tumor dan batu kandung kemih yang menyumbat uretra. 

Apa yang harus Anda lakukan?

Kebiasaan mengompol memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan wanita. Tidak hanya dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas, namun hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri. 

Memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat mungkin akan membantu Anda mencegah resiko sering mengompol, terutama untuk menjaga kesehatan kandung kemih. Berikut hal yang bisa Anda lakukan.

  • berhenti merokok
  • minimalisir konsumsi alkohol dan kafein
  • hindari mengangkat beban
  • lakukan olahraga pilates dan senam kegel
  • jaga keseimbangan berat badan

Selain 5 hal di atas, Anda juga bisa mengonsumi A.Vogel Solidago Complex. Kombinasi kandungan Solidago, Birch, Restharrow, dan Horsetail di dalamnya dapat membantu menjaga kesehatan saluran kemih dan meluruhkan batu urin atau batu kandung kemih yang mungkin menyumbat uretra Anda.

Meski demikian, Anda tetap disarankan konsultasi dengan tenaga kesehatan di sekitar Anda. Mereka akan membantu menemukan penyebab inkontinensia yang terjadi pada Anda dan bagaimana menanganinya.

Ditinjau oleh: dr. Putri Wulandari

Penyakit batu ginjal dapat terjadi pada siapa saja. Selain faktor seperti obesitas, genetika, dan efek samping operasi, pola makan yang tidak sehat adalah penyebab yang paling sering terjadi. Bagi Anda yang menderita penyakit ini, menjaga asupan sangat penting dilakukan setiap hari. Makanan apa saja yang wajib hindari penderita penyakit batu ginjal? Simak di artikel ini.

Makanan yang Wajib Dihindari Penderita Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis terjadi saat sisa zat di dalam darah yang disaring oleh ginjal lalu mengendap dan mengkristal sehingga menyerupai batu di dalam ginjal. Penyakit ini umumnya ditandai beberapa gejala seperti buang air kecil terus-menerus, sakit saat buang air kecil, nyeri pada pinggang, perut bawah atau samping, dan selangkangan, dan jumlah urine yang keluar sedikit atau urine tidak keluar sama sekali. Bila berukuran kecil, batu ginjal biasanya dapat keluar bersama urine saat buang air kecil, jika ukurannya lebih besar, maka diperlukan penanganan khusus dengan prosedur khusus oleh Dokter. Bagaimana pun kondisi penyakit batu ginjal Anda, satu hal yang pasti, Anda wajib menjaga pola makan agar batu ginjal tidak semakin parah, atau muncul lagi setelah sembuh. Berikut adalah makanan-makanan yang harus Anda hindari:

1. Makanan Tinggi Oksalat

Asam oksalat atau oxalic acid adalah senyawa organik yang banyak terkandung dalam makanan seperti bayam, kacang-kacangan, ubi, bit, cokelat, dan teh. Oksalat juga dapat terbentuk dari sisa metabolisme vitamin C jenis asam askorbat. Saat jumlahnya dalam tubuh berlebih, oksalat akan mengendap dan mengkristal sehingga membentuk batu ginjal.

2. Makanan Penyebab Asam Urat

Makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat, dapat memicu pembentukan batu ginjal. Anda yang sudah mengalami penyakit ginjal harus menghindari makanan seperti seafood, jeroan dan daging merah. Anda bisa menggantikan protein konsumsi hewani dengan protein nabati.

3. Pemanis Buatan dan Soda

Terlalu banyak konsumsi gula tidak baik untuk kesehatan, apalagi bila mengandung gula buatan karena biasanya mengandung sukrosa dan fruktosa yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Soda juga perlu dihindari karena mengandung fosfat yang juga dapat memicu pembentukan batu ginjal.

4. Garam

Garam berperan penting untuk menambahkan rasa gurih pada makanan. Tapi hati-hati, Anda yang sakit batu ginjal harus menghindari konsumsi garam sebisa mungkin. Terlalu banyak konsumsi garam dapat meningkatkan resiko penumpukan kalsium yang dapat mengkristal dan membentuk batu ginjal. Selain itu, hindari juga makanan ber-MSG (micin), fast food, dan makanan kaleng. 

Selain menjaga asupan makanan, Anda juga dapat menambahkan konsumsi herba Solidago virguarea atau yang lebih dikenal dengan European Goldenrod. Tumbuhan ini dapat ditemukan di Eropa, Asia, Amerika Utara dan Selatan. Daun dan bunganya telah lama dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional di Cina dan Eropa untuk menjaga kesehatan saluran kemih karena dapat membantu meluruhkan batu urin pada ginjal dan saluran kemih serta meredakan inflamasi. Dapatkan manfaat herba segar Solidago virguarea dalam A.Vogel Solidago.

Batu ginjal bisa diderita siapa saja, dan kadang bisa membuat penderitanya enggan berolahraga. Padahal olahraga dapat membantu meningkatkan kondisi fisik penderita batu ginjal. Bagaimana tips-tips berolahraga bagi penderita batu ginjal? Simak di artikel ini.

Organ seukuran kepalan tangan kita ini punya fungsi penting dalam tubuh. Beberapa fungsi penting tersebut adalah memproduksi hormon-hormon tubuh, mengatur kadar garam, potasium dan keasaman dalam tubuh, bahkan menyaring limbah tubuh.

Lalu adakah herba yang bisa membantu menjaga kesehatan organ ginjal? Kita bisa bantu menjaga kesehatan organ ginjal dengan mengkonsumsi ekstrak tanaman Solidago virgaurea, yang saat ini lebih dikenal dan banyak digunakan untuk menjaga kesehatan saluran kemih.

Tips Olahraga Penderita Batu Ginjal

Berolahraga secara rutin ternyata berdampak positif bagi kesehatan ginjal, sebab dapat menurunkan faktor resiko penyakit ginjal kronis. Olahraga secara teratur juga bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung, yang keduanya berpengaruh positif untuk mencegah kerusakan ginjal. 

Sebuah penelitian yang melibatkan 85 ribu responden menemukan fakta bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat menurunkan resiko terbentuknya batu ginjal sebanyak 30 persen. Berolahraga ringan secara hati-hati ternyata juga mampu membantu batu ginjal untuk keluar dari dalam tubuh melewati saluran urine.

Ada beberapa jenis olahraga dan latihan yang dapat dilakukan oleh penderita batu ginjal yaitu jalan santai, dan latihan kardio ringan. Lakukanlah jalan santai 30 menit sebanyak tiga atau empat kali seminggu. Beberapa latihan kardio ringan yang dapat dilakukan adalah naik turun tangga, lompat, atau berenang.

Tidak seperti orang normal, ada beberapa tips yang sebaiknya dilakukan oleh para penderita batu ginjal yang ingin melakukan olahraga seperti:

1. Perhatikan gejala tubuh Anda

Secara umum batu ginjal bukan kondisi yang bisa membuat Anda berhenti berolahraga. Jika tidak merasakan nyeri, Anda bisa terus berolahraga. Akan tetapi Anda tetap harus memperhatikan gejala di tubuh. Jika muncul sensasi aneh atau rasa nyeri pada perut atau punggung bagian bawah hentikan segera aktivitas berolahraga.

2. Minumlah air yang banyak

Menjaga agar tubuh tidak kekurangan cairan merupakan hal yang penting bagi penderita batu ginjal. Sebaiknya minum air putih dalam jumlah banyak sebelum memulai olahraga. Anda juga bisa mengkonsumsi jus cranberry dan lemon dapat bantu tubuh memecah beberapa jenis batu ginjal.

3. Berkonsultasilah dengan dokter

Jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan, berkonsultasilah dengan dokter spesialis urologi untuk mengatur aktivitas olahraga Anda. Tanyakanlah efek samping dari obat-obatan yang diresepkan pada Anda, sebelum melakukan olahraga.

Cara Lain Untuk Jaga Kesehatan Ginjal

Menjaga kesehatan organ ginjal agar tetap berfungsi normal sangatlah penting. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa kita terapkan untuk menjaga kesehatan dan fungsi ginjal tetap normal:

1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Minum setidaknya 12 gelas air setiap hari untuk bantu jaga kesehatan ginjal. Konsumsi air mineral secara rutin dan konsisten dapat menyehatkan organ ginjal Anda. Sebab air membantu ginjal untuk mengeluarkan sodium dan toksin, dan juga menurunkan resiko penyakit ginjal kronis. Konsumsilah air mineral setiap hari sebanyak 1,5 sampai 2 liter.

2. Kontrol kadar gula darah

Seseorang yang menderita diabetes, beresiko lebih tinggi untuk menderita kerusakan ginjal daripada orang normal. Ketika sel-sel tubuh tidak bisa menggunakan glukosa dalam darah, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring darah. Jika kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun, maka dapat mengancam keselamatan jiwa. Jaga pola makan Anda, dengan mengurangi konsumsi makanan manis.

3. Jaga tekanan darah

Tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal. Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal. Namun Anda penderita tekanan darah tinggi, segera berkonsultasi dengan dokter untuk dapat mengobati kondisi tersebut.

Bantu Jaga Kesehatan Ginjal Dengan Solidago

Tumbuh di kawasan pegunungan berpadang rumput beriklim sedang, tanaman Solidago virgaurea sering dimanfaatkan untuk mengobati luka pada abad 15 dan 16 di Eropa.Kini Solidago banyak dimanfaatkan untuk jaga kesehatan saluran kemih.

A.Vogel – Solidago Complex adalah kombinasi Solidago, Birch, Restharrow, dan Horsetail. Keempat bahan herba alami tersebut bekerja sinergis di dalam tubuh. Solidago Complex merupakan tincture dari herba segar yang diproses secara organik, dan dapat membantu meluruhkan batu di ginjal dan saluran kemih.

Ginjal merupakan organ seukuran kepalan tangan yang sangat penting bagi tubuh seseorang. Bagaimana sebaiknya diet untuk penderita batu ginjal? Simak disini. 

Organ ginjal sendiri terletak di bagian bawah struktur tulang rusuk di samping kanan dan kiri tulang belakang. Organ ini memiliki beberapa fungsi seperti:

  • Menyaring limbah tubuh, kelebihan cairan dari darah, yang kemudian disimpan pada kandung kemih dan dibuang bersama dengan cairan urine.
  • Mengatur tingkat keasaman, kadar garam, dan kadar potasium dalam tubuh
  • Memproduksi hormon-hormon yang mengatur tekanan darah dan mengontrol produksi sel darah merah
  • Mengaktifkan bentuk vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium untuk tulang dan mengontrol fungsi otot-otot tubuh

Pola Makan Untuk Penderita Batu Ginjal

Menjaga kesehatan ginjal agar tetap berfungsi baik sangatlah penting. Sebab ginjal sebagai organ untuk menyaring dan mengeluarkan limbah tubuh, serta memproduksi hormon-hormon, dapat membantu tubuh kita berfungsi dengan baik.

Namun jika sudah menderita batu ginjal, apa yang sebaiknya kita konsumsi? Berikut beberapa tips pola makan yang bisa diterapkan untuk penderita batu ginjal adalah:

1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Minumlah bahkan sebelum anda merasa haus. Mengkonsumsi cukup air putih merupakan cara terbaik untuk mencegah batu ginjal. Kekurangan cairan menyebabkan cairan urine berkurang, yang memicu terbentuknya batu ginjal. Konsumsilah 12 gelas cairan setiap hari. Konsumsi jus lemon dan jus jeruk dengan kandungan sitrat tinggi, yang membantu mencegah terbentuknya batu ginjal. 

2. Kurangi konsumsi sodium

Mineral ini umumnya banyak ditemukan pada garam dapur. Sodium dapat mempengaruhi tekanan darah, dan juga membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Tapi jika kadar sodium dalam tubuh berlebihan maka dapat memicu gangguan kesehatan. Terlalu banyak konsumsi sodium juga bisa meningkatkan resiko batu ginjal.

Untuk mengurangi konsumsi sodium, hindari konsumsi garam dapur dan bumbu-bumbu kaya akan sodium, kurangi pula konsumsi makanan cepat saji dan makanan kemasan. 

3. Lakukan diet DASH

DASH merupakan kepanjangan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension. Program diet ini akan menganjurkan kita memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan produk makanan dari susu rendah lemak, ikan, gandum, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian. Kita juga diminta untuk mengurangi konsumsi makanan mengandung sodium, gula, lemak, dan daging merah.

Lalu adakah herba yang bisa membantu mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal? Kita bisa bantu menjaga kesehatan organ ginjal dengan mengkonsumsi ekstrak tanaman Solidago virgaurea, yang saat ini juga dikenal dan banyak digunakan untuk menjaga kesehatan saluran kandung kemih.

A.Vogel – Solidago Complex

Tanaman Solidago virgaurea tumbuh di daerah beriklim sedang, biasanya di daerah pegunungan berpadang rumput. Pada abad ke 15 dan 16 di Eropa, tanaman Solidago mulai digunakan untuk mengobati luka.

Namun kini, konsumsi Solidago justru lebih dikenal dan banyak digunakan untuk menjaga kesehatan saluran kemih. A.Vogel – Solidago Complex merupakan kombinasi dari empat bahan herbal alami yaitu Solidago, Birch, Restharrow, dan Horsetail yang bekerja sinergis dalam tubuh.

Solidago Complex merupakan tincture dari herba segar yang diproses secara organik, dan dapat membantu meluruhkan batu di ginjal dan saluran kemih.

Tahukah Anda?

Cuaca yang tak menentu, aktivitas sehari-hari yang padat serta pola hidup yang tidak seimbang membuat batuk dan flu makin mudah menyerang.

Klik di sini!