Musim hujan telah tiba dan biasanya di musim ini tubuh cenderung lebih gampang terserang berbagai penyakit. Apa saja yang menyebabkan tubuh kita lebih rentan terserang infeksi penyakit saat musim hujan? Bagaimana cara meningkatkan sistem imun agar tubuh tetap fit dan terhindar dari penyakit? Simak di artikel ini.

Mengapa Kita Gampang Sakit Saat Musim Hujan?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit lebih mudah menyerang tubuh saat musim hujan di antaranya:

1. Perubahan Cuaca Ekstrem

Sebagai negara tropis, Indonesia umumnya memiliki cuaca yang panas. Saat hujan tiba-tiba turun, maka suhu udara pun mengalami penurunan drastis dan tubuh dipaksa untuk untuk beradaptasi secara mendadak sehingga dapat mempengaruhi sistem imunnya.

2. Minimnya Aktivitas Fisik

Cuaca mendung dan hujan membuat orang cenderung lebih malas bergerak dan melakukan gaya hidup sedenter. Padahal aktivitas fisik juga mempengaruhi kesehatan tubuh. 

3. Penyebaran Virus dan Bakteri Lebih Cepat

Dalam kondisi lembap seperti saat musim hujan, virus dan bakteri penyebab penyakit menjadi lebih mudah menyebar. Apalagi bila saat kita berdiam diri dalam ruangan tertutup, penyebaran virus antara satu orang ke orang lainnya akan berlangsung lebih cepat.

Bagaimana Meningkatkan Sistem Imun Selama Musim Hujan?

1. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dalam jumlah yang cukup dapat membantu menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Jangan lupa perbanyak minum air putih.

2. Istirahat yang Cukup

Saat kita tidur, tubuh akan melepaskan protein sitokin yang penting untuk menjaga sistem imun tubuh dan mempercepat masa pemulihan sakit. Karena itu usahakan untuk tidur 8 jam per hari untuk menjaga kesehatan tubuh. 

3. Rutin Berolahraga

Walau di luar hujan, Anda tetap bisa melakukan olahraga di dalam rumah, misalnya jalan di tempat, naik turun tangga, atau mengikuti video senam atau dance yang banyak ditemukan di Youtube.

4. Jaga Kebersihan Diri

Cuci tangan dengan sabun telah banyak digaungkan terutama sejak masa pandemi. Tangan yang bersih dapat mencegah penyebaran kuman penyakit, karena itu pastikan Anda mencucinya dengan sabun selama 20 detik sesuai anjuran Kemkes RI.

5. Konsumsi Herba Peningkat Sistem Imun

Anda juga dapat memaksimalkan usaha meningkatkan sistem imun dengan konsumsi herba Echinacea purpurea. Echinacea merupakan tanaman asli Amerika yang telah lama digunakan oleh Suku Indian sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, luka, hingga membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Dapatkan manfaat Echinacea purpurea segar dalam produk A.Vogel yang hadir dengan 2 pilihan sediaan yaitu tincture A.Vogel Echinaforce Tincture dan tablet A.Vogel Echinaforce Tablets.

Penyakit batu ginjal dapat terjadi pada siapa saja. Selain faktor seperti obesitas, genetika, dan efek samping operasi, pola makan yang tidak sehat adalah penyebab yang paling sering terjadi. Bagi Anda yang menderita penyakit ini, menjaga asupan sangat penting dilakukan setiap hari. Makanan apa saja yang wajib hindari penderita penyakit batu ginjal? Simak di artikel ini.

Makanan yang Wajib Dihindari Penderita Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis terjadi saat sisa zat di dalam darah yang disaring oleh ginjal lalu mengendap dan mengkristal sehingga menyerupai batu di dalam ginjal. Penyakit ini umumnya ditandai beberapa gejala seperti buang air kecil terus-menerus, sakit saat buang air kecil, nyeri pada pinggang, perut bawah atau samping, dan selangkangan, dan jumlah urine yang keluar sedikit atau urine tidak keluar sama sekali. Bila berukuran kecil, batu ginjal biasanya dapat keluar bersama urine saat buang air kecil, jika ukurannya lebih besar, maka diperlukan penanganan khusus dengan prosedur khusus oleh Dokter. Bagaimana pun kondisi penyakit batu ginjal Anda, satu hal yang pasti, Anda wajib menjaga pola makan agar batu ginjal tidak semakin parah, atau muncul lagi setelah sembuh. Berikut adalah makanan-makanan yang harus Anda hindari:

1. Makanan Tinggi Oksalat

Asam oksalat atau oxalic acid adalah senyawa organik yang banyak terkandung dalam makanan seperti bayam, kacang-kacangan, ubi, bit, cokelat, dan teh. Oksalat juga dapat terbentuk dari sisa metabolisme vitamin C jenis asam askorbat. Saat jumlahnya dalam tubuh berlebih, oksalat akan mengendap dan mengkristal sehingga membentuk batu ginjal.

2. Makanan Penyebab Asam Urat

Makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat, dapat memicu pembentukan batu ginjal. Anda yang sudah mengalami penyakit ginjal harus menghindari makanan seperti seafood, jeroan dan daging merah. Anda bisa menggantikan protein konsumsi hewani dengan protein nabati.

3. Pemanis Buatan dan Soda

Terlalu banyak konsumsi gula tidak baik untuk kesehatan, apalagi bila mengandung gula buatan karena biasanya mengandung sukrosa dan fruktosa yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Soda juga perlu dihindari karena mengandung fosfat yang juga dapat memicu pembentukan batu ginjal.

4. Garam

Garam berperan penting untuk menambahkan rasa gurih pada makanan. Tapi hati-hati, Anda yang sakit batu ginjal harus menghindari konsumsi garam sebisa mungkin. Terlalu banyak konsumsi garam dapat meningkatkan resiko penumpukan kalsium yang dapat mengkristal dan membentuk batu ginjal. Selain itu, hindari juga makanan ber-MSG (micin), fast food, dan makanan kaleng. 

Selain menjaga asupan makanan, Anda juga dapat menambahkan konsumsi herba Solidago virguarea atau yang lebih dikenal dengan European Goldenrod. Tumbuhan ini dapat ditemukan di Eropa, Asia, Amerika Utara dan Selatan. Daun dan bunganya telah lama dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional di Cina dan Eropa untuk menjaga kesehatan saluran kemih karena dapat membantu meluruhkan batu urin pada ginjal dan saluran kemih serta meredakan inflamasi. Dapatkan manfaat herba segar Solidago virguarea dalam A.Vogel Solidago.

Musim Pandemi yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini mengharuskan kita untuk melakukan Work from Home (WFH). Aktivitas duduk berjam-jam hampir setiap hari saat WFH, terutama jika tidak duduk di kursi dan meja kerja dengan postur yang ergonomis plus kurang gerak seringkali memicu rasa kaku atau nyeri sendi, umumnya di area pinggang, punggung, atau leher. Apakah Anda salah satu yang mengalaminya? Untuk mencegah maupun mengatasinya Anda harus rutin melakukan olahraga untuk sendi. Apa saja exercise yang bisa Anda coba? Simak di artikel ini.

Kurang Gerak Memicu Nyeri Sendi

Selama masa pandemi, mobilitas kita menjadi terbatas. Akibatnya tingkat aktivitas fisik yang dilakukan jadi berkurang. Yang biasanya bisa bebas pergi ke gym atau berolahraga di ruang publik lainnya juga mungkin jadi lebih jarang melakukan exercise. Sebaliknya kita jadi lebih banyak menghabiskan waktu duduk di depan layar, entah itu untuk menyelesaikan pekerjaan atau sekadar mencari hiburan. Dalam jangka panjang, rutinitas yang kurang gerak fisik seperti ini dapat meningkatkan resiko kaku dan nyeri sendi.  Karena itu jangan abaikan kesehatan sendi Anda. Lakukan exercise berikut untuk mencegah maupun mengatasi kaku dan nyeri pada sendi:

1. Range of Motion Exercise

Latihan yang dilakukan untuk memperbaiki pergerakan sendi-sendi sehingga lebih fleksibel, misalnya mengangkat tangan diatas kepala, memutar leher perlahan, menggulirkan bahu ke depan dan ke belakang, memutar pinggang ke kanan-kiri,  dan lainnya. Latihan ini baik untuk membantu mengurangi kekakuan dan rasa nyeri pada sendi dan dapat dilakukan dimana saja. Jangan lupa sediakan waktu setiap beberapa jam sekali untuk stop sejenak dari rutinitas kerja Anda untuk melakukan exercise ini, bila perlu pasang alarm secara khusus untuk exercise break. Anda juga dapat mendownload aplikasi exercise reminder yang kini banyak tersedia.

2. Strengthening Exercise

Exercise yang satu ini membantu memperkuat otot sehingga dapat mendukung dan melindungi persendian, contohnya latihan beban. Pastikan untuk tidak menggunakan beban yang terlalu berat karena dapat memicu nyeri sendi yang lebih parah. Hindari latihan kelompok otot yang sama dua hari berturut-turut dan beristirahatlah jika persendian Anda terasa sakit atau bengkak. Jangan memaksakan diri melakukan exercise bila sendi Anda tidak sedang dalam kondisi fit.

3. Aerobic Exercise

Aerobic memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, mengontrol berat badan, hingga menambah stamina dan energi. Anda dapat melakukan low-impact aerobic misalnya berjalan kaki, bersepeda santai, atau berenang. Dalam seminggu, usahakan untuk melakukan exercise ini selama 150 menit atau 30 menit per hari, Anda dapat membaginya dalam beberapa hari sesuai dengan kemampuan. Anda yang masih WFH bisa mencoba jalan di tempat atau keliling dalam rumah. Sedangkan Anda yang sudah kembali bekerja di kantor, bisa berjalan di tempat di samping meja kerja, atau naik turun tangga. 

Bantu Atasi Nyeri Sendi dengan Herba Segar

Bagi Anda yang sudah merasakan keluhan seperti nyeri sendi semasa WFH, selain berolahraga dan beraktivitas fisik, Anda juga dapat menambahkan konsumsi herba Harpagophytum procumbens atau Devil’s Claw. Akar dari tumbuhan asal Afrika Selatan ini telah lama dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional masyarakat setempat untuk mengatasi nyeri sendi dan pegal. Dapatkan manfaat akar Devil’s Claw segar dalam produk A.Vogel yang hadir dengan 2 pilihan sediaan yaitu tincture A.Vogel Devil’s Claw dan tablet A.Vogel Atrosan.

Tahukah Anda?

Cuaca yang tak menentu, aktivitas sehari-hari yang padat serta pola hidup yang tidak seimbang membuat batuk dan flu makin mudah menyerang.

Klik di sini!