Untuk mengontrol kadar kolesterol, haruskah kita fokus pada pencernaan saja?
Meskipun diet merupakan faktor penting, namun ada beberapa faktor lainnya dalam menjaga kadar kolesterol. Organ hati bertugas untuk memproduksi kolesterol dalam tubuh. Jadi untuk mengontrol kadar kolesterol kita perlu menjaga fungsi organ hati tetap berjalan normal. Artikel ini akan membahas beberapa tips untuk mengontrol kolesterol.
Alison Cullen
Ahli Nutrisi, BA (Hons), DN, DNT (Distinction)
Twitter @AvogelUK
1. Perhatikan berat badan
Tahukah Anda kalau berat badan punya pengaruh cukup besar pada kadar kolesterol? Apa yang kita makan setiap hari bisa mempengaruhi ukuran tubuh kita. Apa yang kita pilih untuk dimakan (dan seberapa banyaknya), juga bisa mempengaruhi beban kerja sistem pencernaan kita. Hal ini secara tidak langsung bisa mempengaruhi kadar kolesterol. Ini alasannya.
Ketika mengkonsumsi karbohidrat, lemak, dan protein, sistem pencernaan Anda akan langsung bekerja untuk mencernanya. Enzim-enzim pencernaan akan dilepaskan di lambung dan di usus kecil, untuk memecah makanan ke bentuk paling sederhana. Setelah diserap ke dalam aliran darah, karbohidrat dan protein akan dikirim ke organ hati untuk diproses lebih lanjut. Sementara lemak akan dikombinasikan dengan kolesterol (yang dibuat oleh organ hati), dan disalurkan ke seluruh tubuh.
Peran organ hati menjadi penting karena fungsinya tidak hanya mensekresi empedu dan mengontrol proses pengolahan makanan, tapi juga membantu mengelola berbagai komponen dari makanan untuk diproses dan dimanfaatkan oleh tubuh – apakah digunakan untuk sumber energi instan atau disimpan dalam bentuk lemak. Dengan mengurangi berat badan, Anda akan membantu tubuh menggunakan kolesterol ‘jahat’ di dalam tubuh dan tidak menyimpannya.
Tips untuk menerapkannya:
Jangan terjebak untuk menerapkan program diet yang tidak jelas. Lakukan perubahan lebih sehat secara bertahap pada rutinitas pola makan dan gaya hidup Anda, yang bisa dilakukan dalam waktu lama. Lebih baik turunkan berat badan secara bertahap, daripada secara mendadak.
2. Lebih aktif bergerak
Saat membahas tentang kadar kolesterol, olahraga dianggap membawa efek positif karena beberapa alasan. Alasan pertama adalah, olahraga bermanfaat bagi proses pencernaan secara umum. Lebih aktif menggerakkan tubuh, dapat meningkatkan sirkulasi yang sangat penting untuk membantu kerja organ hati dan organ-organ pencernaan lainnya. Alasan kedua adalah saat menggerakkan tubuh lebih aktif, secara otomatis Anda memijat usus agar bekerja lebih cepat mengolah dan menyalurkan makanan. Hal ini akan menurunkan beban kerja organ hati, dengan mempercepat proses dikeluarkannya limbah makanan dari saluran pencernaan.
Organ hati Anda bertugas untuk memproduksi lebih dari 80 persen total kolesterol dalam tubuh, dan bekerja mengatur siklus produksi serta daur ulang dalam tubuh. Dengan berolahraga, kita dapat membuat proses ini menjadi lebih efisien dan tubuh kita akan cenderung untuk lebih banyak melakukan proses mendaur ulang daripada proses produksi.
Tips untuk menerapkannya:
Menggerakkan tubuh sedikit lebih banyak dari hari sebelumnya secara rutin, akan sangat membantu Anda untuk menjaga kadar kolesterol. Cobalah untuk menggunakan tangga daripada elevator, atau lakukan jalan kaki selama 20 menit saat jam istirahat kantor.
3. Alkohol
Meskipun ada sedikit perdebatan tentang alkohol, beberapa jenis minuman beralkohol mungkin bisa berdampak positif bagi tubuh – contohnya red wine. Lalu ada pemahaman salah yang meyakini bahwa alkohol tidak akan menimbulkan masalah, karena tidak mengandung kolesterol. Namun ternyata, terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol bisa menimbulkan masalah pada manajemen kolesterol tubuh. Hal ini terjadi karena alkohol menambah beban kerja organ hati, yang nantinya akan mempengaruhi keseimbangan kolesterol tubuh.
Ketika berbicara tentang kolesterol, jangan lupa kalau yang harus kita waspadai tidak hanya kandungan lemak dalam makanan, tapi juga kandungan karbohidrat dan gula. Kelebihan kalori dari konsumsi beberapa jenis makanan atau minuman (biasanya dari minuman beralkohol) dapat berkontribusi meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida, dimana keduanya merupakan faktor resiko terbesar untuk penyakit jantung.
Tips untuk menerapkannya:
Konsumsilah minuman beralkohol bersama dengan makanan. Sebisa mungkin hindari minuman beralkohol manis, yang mengandung banyak gula tambahan.
4. Rileks bisa mengontrol kadar kolesterol
Secara bertahap kita belajar mengenai beratnya tuntutan gaya hidup modern, yang dapat menambah beban bagi tubuh tanpa henti, dan juga kadar kolesterol – yang bisa meningkat pada orang stres.
Kita sama-sama mengetahui bagaimana stres bisa berdampak negatif bagi pencernaan. Akan tetapi, organ hati kita juga berpengaruh terhadap pencernaan. Saat stres kita memerlukan sumber energi instan yang tersedia, agar tubuh dapat terhindari dari kondisi berbahaya yang mengancam hidup kita. Hal ini membuat organ hati harus bekerja lebih cepat untuk menyediakan energi, dengan cara mengubah metabolisme lemak dan karbohidrat Anda.
Sayangnya, di era modern ini kita seringkali tidak membakar energi instan yang sudah disediakan organ hati (contohnya, kita lebih sering stres saat duduk bekerja daripada stres ketika berlari dengan kecepatan penuh). Kondisi ini bisa membuat kadar kolesterol kita terbakar namun jumlahnya tetap tinggi.
Tips untuk menerapkannya:
Saat ini, sudah banyak cara untuk memperbaiki kesehatan mental dan mengurangi efek negatif stres. Pemusatan konsentrasi, meditasi, dan teknik manajemen stres lainnya, bisa Anda pelajari dengan mudah. Tidak ada salahnya untuk mencoba. Lakukanlah dalam waktu singkat dulu. Cukup 2-3 menit setiap hari untuk coba berkonsentrasi pada pernafasan dan mengistirahatkan pikiran Anda.
5. Bantu organ hati dengan herbal
Kita sekarang sudah tahu betapa pentingnya membantu proses pencernaan dan organ hati, jika ingin menjaga kolesterol. Anda bisa menggunakan herbal untuk bantu organ hati berfungsi normal. Hal tersebut sama pentingnya dengan mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat.
Tips untuk menerapkannya:
Artichoke biasa digunakan untuk membantu proses pencernaan dan fungsi organ hati. Namun jika mengalami kesulitan untuk mengkonsumsinya, Anda bisa mengkonsumsi artichoke dalam bentuk tincture herbal. Minumlah 3 kali sehari 20 tetes tincture artichoke yang dicampur dengan sedikit air.
6. Pola makan sehat untuk kontrol kadar kolesterol
Membantu proses pencernaan seringkali menjadi langkah penting untuk mengontrol kolesterol dalam jangka panjang. Namun jangan lupakan pentingnya mengatur pola makan sehat. Di bawah ini adalah rangkuman singkat tentang bagaimana mengatur pola makan sehat untuk mengatur kolesterol:
Hindari makanan olahan
Mengkonsumsi makanan olahan bisa menjadi masalah ketika Anda ingin menjaga kadar kolesterol karena beberapa alasan. Pertama, karena makanan olahan seringkali mengandung kombinasi lemak dan gula berbahaya. Kombinasi lemak dan gula ini dianggap berefek negatif pada kadar kolesterol. Tapi makanan kemasan juga berbahaya, karena mengandung zat aditif dan pengawet tersembunyi. Kandungan tersebut dapat menambah beban kerja organ hati untuk mengolah keduanya.
Konsumsi makanan segar
Selain membatasi makanan dengan kadar kolesterol tinggi, Anda sebaiknya juga memperbanyak konsumsi makanan lebih sehat. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat, jika Anda ingin mengatur kadar kolesterol. Dan Anda bisa menemukan kandungan serat pada makanan-makanan segar. Perbanyaklah konsumsi buah, sayuran, dan gandum.
Memasak sendiri dengan menggunakan bahan segar, merupakan kebiasaan baik yang perlu diterapkan. Sebab dengan memasak sendiri, kita bisa memastikan bahwa yang kita konsumsi adalah makanan segar. Dengan memasak makanan sendiri, kita juga bisa menambahkan herbal dan rempah-rempah yang kita mau. Ada banyak jenis herbal dan rempah-rempah yang bersifat anti-inflamasi dan kaya akan kandungan antioksidan – sangat bermanfaat bagi sistem kardiovaskular tubuh.
Fokus pada lemak
Biasanya orang akan menganjurkan kita untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak untuk menjaga kadar kolesterol tetap rendah. Namun sepertinya kita harus merevisi sedikit anjuran tersebut. Sebab tidak semua jenis lemak itu buruk. Konsumsi lemak nabati yang sehat, justru dapat membantu tubuh memiliki metabolisme lemak lebih sehat, kadar kolesterol lebih baik, dan berat badan lebih ideal.
Cara terbaik untuk menjaga kadar kolesterol adalah menghindari makanan olahan (contohnya, daging olahan berlemak tinggi). Termasuk makanan berlabel ‘rendah lemak’ atau ‘rendah kolesterol’, yang juga merupakan makanan olahan. Sebab jika kandungan lemaknya saja bisa dimodifikasi, maka bukan tidak mungkin kandungan lainnya sudah tidak alami lagi.