15 May 10 Makanan Untuk Hati
Organ hati sering dikenal sebagai “pabrik” tubuh yang membantu untuk menetralisir toksin, menyimpan nutrisi, dan bahkan memproduksi beberapa protein. Di artikel ini saya akan membahas tentang 10 makanan untuk hati yang dapat membantu meningkatkan kesehatannya.
Emma Thorton
Ahli Nutrisi (BSc, MSc, RNutr)
Linkedin @EmmaThornton
7 Januari 2019
Inilah 10 Makanan Untuk Hati
1. Almond
Kacang almond merupakan salah satu cemilan populer – sebab, selain nikmat, kacang kecil lembut ini juga kaya akan kandungan Vitamin E. Bagi organ hati, Vitamin E sangatlah bermanfaat, sehingga ia pantas masuk daftar 10 makanan untuk hati.
Manfaat pertama, Vitamin E dapat berfungsi sebagai antioksidan yang akan melindungi hati dari molekul radikal bebas berbahaya dan stres oksidatif. Manfaat kedua, hasil sebuah penelitian mengungkapkan bahwa Vitamin E dapat bantu meredakan gejala-gejala penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD). Dua manfaat ini sebaiknya menjadi pertimbangan Anda saat sedang mencari cemilan.
Cara terbaik mengkonsumsi almond?
Ada banyak cara untuk memasukkan kacang almond dalam program diet. Seperti yang sudah dijelaskan, kacang almond merupakan cemilan nikmat dan sehat.
Namun jika kurang suka makan kacang almond secara langsung, Anda bisa mencampurkannya dengan buah-buahan kering dan jenis kacang lainnya. Anda bahkan dapat lebih sering menggunakan kacang almond sebagai bahan pembuat kue.
2. Artichoke
Sayuran ini punya manfaat bagus karena banyaknya kandungan antioksidan dan serat. Keduanya dapat membantu Anda menurunkan kadar kolesterol jahat. Namun khusus untuk organ hati, beberapa penelitian menemukan bahwa artichoke dapat membantu meningkatkan pertumbuhan jaringan organ hati baru.
Artichoke juga dapat membantu meningkatkan produksi empedu. Sebuah penelitian tentang obesitas pada penderita penyakit perlemakan hati non-alkoholik menunjukkan bahwa ekstrak artichoke juga mampu mengurangi peradangan hati.
Cara terbaik mengonsumsi artichoke?
Artichoke sangat layak untuk masuk dalam daftar 10 makanan untuk hati. Tapi bagaimana memasukkan artichoke ke dalam program diet Anda? Artichoke segar bisa Anda gunakan sebagai bahan salad, atau dipanggang jika ingin sajian berbeda. Milk Thistle kami juga mengandung ekstrak artichoke, dandelion, dan peppermint, yang dapat membantu kesehatan organ hati secara efektif.
3. Blueberry
Saat mencari kandungan antioksidan, maka buah beri berwarna gelap menjadi unggulannya. Walau berukuran kecil, tapi raspberry, cranberry dan buah sejenisnya sangat kaya kandungan antioksidan.
Khususnya blueberry, yang memiliki efek yang luar biasa untuk menangkal radikal bebas. Bahkan penelitian menemukan fakta bahwa blueberry dapat membantu menguatkan sistem imun tubuh, yang berpengaruh positif pada organ hati.
Cukup konsumsi beberapa porsi setiap minggu, untuk bantu melindungi organ hati dari kerusakan dan mendorong peningkatan antioksidan.
Cara terbaik mengkonsumsi blueberry?
Blueberry itu buah serbaguna, tapi sebaiknya kita konsumsi saat masih segar. Jika dijadikan jus atau dihancurkan, kadang blueberry dapat kehilangan kandungan seratnya. Anda dapat coba mengkonsumsi semangkuk blueberry dengan yoghurt alami di atasnya. Atau Anda juga bisa taburkan blueberry di atas roti Anda.
4. Brokoli
Renyah dan kaya akan kandungan serat, brokoli mungkin terasa agak hambar. Namun ada banyak cara untuk memberi rasa pada brokoli, sehingga manfaatnya bisa dinikmati juga oleh organ hati.
Kebanyakan penelitian mengatakan bahwa manfaat potensial brokoli untuk hati hanya pernah diteliti pada hewan. Namun hasil dari beberapa penelitian terkini pada manusia, menyatakan brokoli memang bermanfaat untuk hati.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa, pemberian ekstrak kecambah brokoli pada penderita penyakit perlemakan hati ternyata mampu meningkatkan kadar enzim hati dan melawan kerusakan akibat radikal bebas.
Bagaimana cara mengkonsumsi brokoli?
Brokoli bukanlah sayuran menarik untuk dinikmati, dan mayoritas orang menganggapnya sebagai sayuran tambahan yang membosankan. Namun Anda bisa membuat brokoli terasa lezat dengan dicampur dalam sup, atau dipanggang bersama rempah-rempah.
Bahkan Anda dapat coba menanam sendiri kecambah brokoli, dan menaburkannya di atas roti sandwich atau dicampur dengan kentang goreng.
5. Kubis brussel
Ternyata kubis brussel bukan makanan musiman saja, dan sebaiknya kita mengkonsumsinya lebih sering lagi. Sama seperti brokoli, sayuran ini kaya akan Vitamin C, serat, dan antioksidan. Sayuran ini sangat cocok untuk melindungi hati Anda dari kerusakan akibat radikal bebas. Bahkan kubis brussel lebih bermanfaat lagi untuk menurunkan tingkat peradangan.
Beberapa penelitian telah memeriksa manfaat anti-peradangan kubis brussel, dengan tabung uji dan pengujian pada hewan yang berfokus pada kaempferol, sejenis antioksidan dalam kubis brussel yang diduga memiliki kemampuan anti-peradangan cukup kuat.
Bagaimana cara mengolah kubis brussel?
Kebanyakan dari kita tidak peduli bagaimana cara mengolah kubis brussel menjadi makanan. Sebenarnya sayuran ini serbaguna – Anda dapat memanggang dengan rempah-rempah, menggoreng kering dengan bumbu, atau dicampurnya dengan kentang goreng.
6. Anggur
Mengejutkan, ternyata anggur kaya akan kandungan nutrisi dan pantas masuk ke daftar 10 makanan untuk hati. Anggur berwarna merah gelap, dan ungu, mengandung banyak antioksidan termasuk resveratrol, yang sangat bermanfaat untuk menurunkan peradangan.
Bukan hanya daging dan kulit anggur saja yang bermanfaat – penelitian menemukan fakta bahwa biji anggur juga memiliki manfaat. Salah satu penelitian yang diterbitkan World Journal of Gastroenterology menyatakan bahwa biji anggur, mampu mencegah kerusakan organ hati.
Pada penelitian lain, ditemukan fakta bahwa konsumsi ekstrak biji anggur selama lebih dari 3 bulan dapat membantu memperbaiki fungsi organ hati pada penderita penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Bagian anggur mana yang terbaik?
Anggur sangat baik untuk dimasukkan dalam program diet. Namun bijinya punya potensi berbahaya, khususnya bagi anak-anak. Jadi jika Anda ingin mendapatkan manfaat biji anggur, lebih baik konsumsi suplemen. Untungnya ekstrak biji anggur cukup populer, jadi mudah untuk Anda dapatkan.
7. Ikan berminyak
Ikan berminyak seharusnya menjadi makanan favorit kita yang menyukai daging. Sebab ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden, ternyata kaya akan nutrisi. Termasuk asam lemak omega-3, yang begitu penting bagi tubuh.
Tak hanya anti peradangan, asam lemak omega-3 juga dapat membantu memperbaiki mood, fungsi kognitif, otot, persendian, dan mata. Hasil penelitian terkini pun menunjukkan bahwa omega-3 juga bisa membantu meningkatkan fungsi organ hati pada penderita penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Omega-3 juga dapat membantu penderita penyakit perlemakan hati non-alkoholik untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme beberapa jenis lemak.
Bagaimana seorang vegan mendapatkan omega-3?
Makan lebih banyak ikan berminyak dapat bantu meningkatkan asupan omega-3. Tapi bagaimana seorang vegan mendapatkan asupan omega-3? Ada beberapa tumbuhan seperti biji chia, minyak biji rami, bahkan kubis brussel yang mengandung bentuk lain asam lemak omega-3 sebagai ALA.
Sayangnya, meskipun ALA bisa diolah menjadi DHA dan EPA (jenis asam lemak omega-3 yang sering dihubungkan dengan banyaknya manfaat kesehatan), proses ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu saya cenderung merekomendasikan suplemen omega-3 dari minyak algal yang mengandung banyak DHA dan EPA untuk seorang vegan.
8. Pepaya
Buah ini populer akan kelembutan dan rasa manisnya. Pepaya banyak dicari ketika musim panas. Buah ini juga sering digunakan untuk bahan salad buah, atau sajian lain. Pepaya merupakan salah satu sumber vitamin A dan C terbaik, jadi secara otomatis memiliki efek antioksidan kuat dalam tubuh.
Salah satu antioksidan dalam pepaya ternyata dapat bermanfaat bagi hati. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam FASEB Journal, senyawa antioksidan dengan nama pyrroloquinoline quinone (PQQ) dapat berperan penting dalam menghambat perkembangan penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana cara PQQ menghambat penyakit perlemakan hati non-alkoholik. Tapi tidak ada salahnya memasukkan pepaya dalam program diet – selain kaya antioksidan, pepaya juga dapat membantu pencernaan protein, mencegah gejala seperti perut kembung dan tidak nyaman.
Bagaimana bisa mengkonsumsi pepaya lebih banyak?
Dalam hal rasa, pepaya seringkali dibandingkan dengan melon. Pastikan untuk mengkonsumsi pepaya yang sudah matang, sebab jika masih mentah rasanya tidak terlalu nikmat. Anda dapat memasak pepaya, menyajikannya dengan salad, atau dibuat chutney – pepaya adalah buah serbaguna jadi jangan takut untuk bereksperimen.
9. Pir berduri
Buah berduri yang eksotis ini baru meningkat kepopulerannya beberapa tahun belakangan ini. Pir berduri diklaim punya banyak manfaat, mulai dari menurunkan kadar kolesterol hingga menghilangkan mabuk. Untuk organ hati, pir berduri memiliki manfaat yang terbukti secara ilmiah.
Sebuah artikel yang dipublikasikan di US Library of Medicine, menyatakan bahwa jus buah pir berduri mampu menurunkan kadar kerusakan oksidatif pada organ hati setelah mengonsumsi minuman beralkohol. Sementara penelitian lain yang dipublikasikan Scientific America menyatakan dari 55 partisipan yang diberikan ekstrak jus buah pir berduri mengalami mabuk lebih ringan setelah mengonsumsi minuman beralkohol.
Partisipan yang diberikan jus pir berduri juga memiliki kadar protein C-reactive lebih rendah, yang sering berhubungan dengan peradangan.
10. Air mineral
Ini memang bukan makanan. Tapi saya tetap memasukkan air mineral ke dalam daftar 10 makanan untuk hati, karena begitu pentingnya air mineral. Dan kadang, langkah sederhana untuk mengonsumsi air mineral sering diremehkan. Ternyata mencukupi kebutuhan cairan tubuh bisa menjadi langkah terpenting yang bisa kita lakukan untuk organ hati.
Jika Anda minum cairan dalam jumlah cukup (sekitar 1,5 – 2 liter air mineral per hari), maka hal ini dapat membantu menetralisir racun-racun berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Saat Anda mengalami dehidrasi, maka kemampuan hati untuk mendetoksifikasi tubuh akan menurun. Hal ini membuat racun dan limbah kimia menumpuk di dalam tubuh.
Itu sebabnya jika ingin memelihara kesehatan organ hati, maka penuhilah kebutuhan cairan tubuh. Ingat, kopi, teh, dan minuman bersoda tidak masuk hitungan.